Kebanyakan orang tentu pernah berkhayal tentang apa yang ingin mereka miliki dalam hidup ini. Berkhayal memiliki rumah yang bagus, mobil yang bagus, kehidupan yang mapan, jenjang karir yang bagus, dan segala hal tentang kesuksesan. Sungguh menyenangkan.
Berkhayal memang tidak dilarang. Namun kebanyakan orang hanya berhenti sampai di situ. Jadilah apa yang mereka khayalkan memang hanya benar-benar berada dalam dunia khayal. Ilusi. Semu. Ketika kembali ke dunia nyata, kesulitan hidup kembali menyapa. Harga kebutuhan hidup meroket, tarif listrik naik, biaya pendidikan kian tak terjangkau, biaya kesehatan terus melambung, angka pengangguran terus bertambah banyak, kesempatan kerja semakin sempit. Sungguh tak mudah hidup di jaman serba sulit ini.
Adalah naluri manusia untuk cenderung menyukai yang serba mudah dan serba enak dalam hidup. Namun hal itu tentu tidak cukup hanya dengan berpangku tangan mengkhayalkan sesuatu yang ingin diraih tanpa melakukan tindakan nyata. Semuanya perlu perjuangan. Kadang berliku dan penuh kerikil.
MULAILAH DENGAN BERMIMPI
Di jaman sekarang, hampir setiap orang telah melewati berbagai jenjang pendidikan yang ditempuh sejak kecil. Mulai dari Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SMP,SMA, bahkan Perguruan Tinggi atau pun Pasca Sarjana. Berbagai disiplin ilmu telah diajarkan di sekolah seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa,dll.
Namun merencanakan kehidupan, sesungguhnya, tidak diajarkan di sekolah. Dalam arti, tidak dalam suatu bidang studi tersendiri yang mengacu pada kurikulum. Kita sendiri yang harus merencanakan kehidupan dengan berbekal ilmu-ilmu yang telah dipelajari. Langkah awalnya bisa mulai dengan membuat impian-impian yang ingin diraih. Seperti kata Picasso:”Langkah awalnya adalah memiliki impian.”
Dengan mulai memiliki impian-impian besar tentang apa yang ingin kita raih, alam bawah sadar kita biasanya akan berusaha mencari cara-cara untuk membuatnya menjadi kenyataan. Menuliskan pada sehelai kertas mimpi-mimpi itu dan mulai menetapkan sasaran. Menetapkan sasaran membantu kita untuk tetap fokus, menentukan prioritas dan menghindari penghamburan waktu untuk hal-hal yang tidak ada arti dan manfaatnya.
Setiap manusia pada akhirnya harus membuat pilihan. Menjalani kehidupan seperti ubur-ubur yang diombang-ambingkan gelombang, atau membuat sesuatu yang dapat mengontrol kehidupan kita seperti belajar berenang misalnya, sehingga dapat menentukan ke arah mana akan pergi dan dengan cara bagaimana.
GUNAKAN POTENSI YANG ADA
Manusia dikarunia Allah Swt dengan berbagai kelebihan dan kelemahan. Mengenali apa yang menjadi kelebihan-kelebihan kita akan membantu dalam menetapkan sasaran. Tidak ada larangan memang jika kita ingin menetapkan sasaran yang bersifat menantang, yang bisa memacu adrenalin kita bekerja lebih cepat. Namun alangkah lebih bijak jika kita berusaha untuk metapkan sasaran yang realistis.
Petakanlah langkah-langkah yang masuk akal untuk membantu mencapai sasaran. Ambillah tindakan yang akan membuat kita memperoleh apa yang kita inginkan. Jadilah pro-aktif, ambil inisiatif, ciptakan momentum. Hiduplah, bermimpilah dan miliki keyakinan untuk mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup kita.
Setiap perjuangan meraih impian tentu memerlukan kesiapan yang cukup. Pastikan kita menikmati proses perjalanan tersebut agar setiap rintangan dan tantangan tidak terasa berat. Tentu dengan senantiasa berpegang dan memohon pertolongan-Nya. Yang terpenting adalah kita mengetahui perbedaan mendasar tentang sebuah khayalan dan sebuah sasaran. Khayalan adalah gagasan yang dapat dinikmati untuk sesaat sedangkan sasaran mencapai impian adalah konsep yang nyata dan dapat diolah.
Akan sangat membantu jika kita memperjelas sasaran kita. Kejelasan menciptakan kekuatan. Proses pencapaian sasaran bisa dilakukan seperti langkah berikut:
1. Tuliskan semua pandangan, impian, ide, dan inspirasi kita.
2. Peiksa ulang sasaran-sasaran tersebut secara teratur.
3. sesuaikan, ubah dan perbaharui sasaran-sasaran tersebut.
4. bagi sesuai skala prioritas.
5. ciptakan sebuah rencana tindakan ke dalam langkah-langkah kecil.
6. evaluasi sasaran secara teratur. Perkuat komitmen.
Nobody plans to fail, they fail to plans. Tak seorang pun yang merencanakan kegagalan, tetapi mereka gagal untuk merencanakan sesuatu. Kegagalan merencanakan sesuatu akan berimbas pada kegagalan mencapai impian-impian yang ingin kita raih. Manusia wajib berusaha karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum selama kaum itu tidak berusaha untuk mengubahnya.
Pertolongan Allah tidak gratis. Pertolongan itu akan datang hanya kepada orang yang mau berusaha dan berjuang untuk meraihnya. Akhirnya seperti sebuah sms dari seorang teman yang berbunyi,”Tuliskan rencana-rencanamu pada sehelai kertas tapi berikanlah penghapusnya hanya pada Allah semata. Biarkan Dia yang akan menghapus rencana yang kurang baik menjadi rencana-Nya yang indah.”
Kewajiban kita hanya berusaha, tetapi Allah jua yang menentukan hasilnya. However, try to do something is better than nothing.
